Halaman

Sabtu, 27 Februari 2010

Dua Juta User Facebook Indonesia Korban Grup Penipuan 11:20 by jose




INILAH.COM, Jakarta – Pengguna internet harus makin hati-hati bergabung di grup Facebook. Hampir dua juta user RI telah bergabung ke sebuah grup tak jelas. Data pribadi pun bisa terancam.

Salah satu grup di Facebook CARA MENGETAHUI SIAPA YG MELIHAT PROFIL FACEBOOK KITA berhasil sangat fenomenal. Jumlah member grup ini bahkan sudah hampir menembus 2 juta orang.

Jumlah anggota grup GERAKAN INDONESIA BERSIH--TUNTASKAN SKANDAL BANK CENTURY tak mampu menyaingi grup itu. Grup yang merupakan kelanjutan dari Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto itu baru memiliki kurang dari 1,5 juta anggota.

Sejumlah orang yang bergabung dalam grup CARA MENGETAHUI SIAPA YG MELIHAT PROFIL FACEBOOK KITA, sadar telah menjadi korban penipuan. Salah satunya mengingatkan untuk berhati-hati sebelum ia keluar dari grup itu.

"Hati2 kawan....jika anda kurang pahan akan code2 digital yang njlimet...mending jangan asal OK saja...ga semudah yang anda kira...ini grub penipu.......sekali penipu....kalau mau jelas anda harus banyak belajar tentang IT… ," tulisnya.

Member lain bernama Subiyantoro Suparing menulis "EdAn yAng kenA tipu udAh bAnyAk tuh, 1 jt lebih". Seorang member bernama Tirta Angela menimpali "gw tmasuk neh... meski dah nge'invite 100 orang, tp ttp g bs=.="

Sedangkan member lain malah kebingungan. Syifa Fauziah menulis "nipu pa sieh....?? jelasin downk...." Sedangkan Dennis Brata (BiNus Simprug School) menulis



"creatornya cmn suru kita undang org2 lain biar jd rame grupnya, padahal kita ga bakal bs dapet fungsi nya biarpun uda undang. Diboongin ini mah."

CEO perusahan keamanan Vaksincom Alfons Tanujaya mempertanyakan, dengan member sangat banyak, hampir mencapai 2 juta, group itu seharusnya sudah ditutup oleh Facebook jika melakukan hal-hal negatif dan dilaporkan oleh membernya.

Lalu apakah grup seperti itu bisa membajak password pengguna Facebook? Alfons menyatakan secara teknis, hanya layanan yang menawarkan aplikasi saja yang memiliki akses ke data member Facebook.

"Tapi kalau aplikasinya sudah banyak dipakai orang, atau dibangun oleh perusahaan terpercaya, kemungkinan terjadi pencurian password atau hal lain agak kecil," tegasnya. Alfons menyebut penipuan untuk menjebak pengguna Facebook banyak dilakukan cara lama memanfaatkan website phishing.

Caranya, penipu membuat situs palsu yang dibuat seolah-olah login Facebook asli dengan tampilan sangat mirip. Penjahat kemudian menjebak pengguna Facebook, Yahoo, Gmail atau layanan lain yang kurang hati-hati saat akan login.

"Selalu perhatikan dengan seksama alamat situs yang dituju dan gunakan antivirus yang terupdate. Karena walaupun alamat situsnya sudah benar, ada beberapa trik yang bisa mengalihkan alamat login asli ke alamat palsu. Salah satunya adalah dengan mengganti data di file svchost.exe dan hal ini bisa dideteksi oleh antivirus," jelas Alfons.

Lalu bahaya terbesar apa jika password tercuri? Alfons menyebut tergantung korbannya. Jika akun yang tercuri memiliki nilai ekonomis seperti terdapat token game atau data rahasia maka korbannya jelas akan rugi.

Alfons menyarankan agar pemakai komputer menggunakan program antivirus yang terupdate. Selain itu pengguna komputer juga harus selalu waspada terhadap pemalsuan situs atau webforging.

"Jangan mudah percaya link yang diberikan. Khususnya pada saat memasukkan data penting seperti username dan password, sebaiknya perhatikan situs dengan seksama," tegasnya. [mdr]

Tidak ada komentar: